Jika anda datang ke kota ini dan bertolak sedikit ke utara, dapat kau jumpai sebuah bukit hasil “pahatan” alam. Namanya bukit cinta, tak jauh dari kediaman suprematur kota. Entah dari mana cerita bermula, maka bukit ini menyandang nama itu, yang pasti letaknya sungguh dekat dengan kediaman sang suprematur. Jika mampir pas senja selimuti kota, di kaki bukit bakal kau dapati sekian banyak pasangan muda, sedang bercengkerama memadu kasih nikmati laju waktu dan hari berlalu. Dari kaki bukit kau pandangi lautan biru nan indah, k au nikmati cakaran mentari senja, efek jingga merekah di ufuk barat. Lamat waktu berputar, akan terlihat cahaya lampion berjejer indah di pesisir pantai. Penduduk kota, orang pinggiran, menjemput malam dengan senyum merekah. Orang pesisir, orang-orang kecil, sambut hari berganti dengan hati ria, tak berubah, meski hari berganti warna. elBajo, September 2017